Pemeran
Dhea (aku)
windy (sahabat dhea)
yumitha (adik dhea)
an (sahabat dhea)
putri (sahabat dhea)
arthur (teman dhea)
firly (teman jeje)
jeje (kaka dhea)
alif (teman dhea)
DEATH !
*dhea
1.namaku dhea , aku awali hari ini dgn sebuah rasa syukur karena aku masih bisa membuka mata dan berkumpul bersama abangku jeje dan saudara tiriku yumitha
“selamat pagi abang!selamat pagi mita” hari ini adalah hari yang begitu cerah , hari dimana aku menempati sekolah baruku karena aku , bang jeje dan yumitha baru pindah ke jakarta yang awalnya kami berada di bandung.
aku dan yumitha hanya berbeda umur 5hari dan kami berbeda ibu dan kami duduk di bangku kelas 3SMA , di SMAN 43 jakarta sedangkan bang jeje kaka kandungku , dia pun hanya berbeda umur 4tahun denganku tapi aku lebih suka memanggilnya abang karena dia adalah laki2 satu2nya di kelluargaku semenjak ayah dan ibu meninggal dunia!
“pagi sayang! Hari yang begitu cerah” ucap jeje kepadaku
“dhe , kita pergi sekarang !” ajak mitha
aku langsung pergi meninggalkan jeje dan ibu tidak lupa aku mencium tangan ibu.
setiba di sekolah baruku , aku dan mitha di ajak kepala sekolah untuk memasuki ruangan kelas baruku tepat di kelas 12V .,
“selamat pagi anak2” ucap kepsek
“pagi” ucap murid serentak
“ibu membawa dua anak baru pindahan dari bandung , ayo nak silahkan perkenalkan namamu!”
“hay nama saya yumitha , panggil saya mitha”
“hay , nama saya dhea”
semua murid disana pun kelihatannya sangat senang melihat kami berdua yang akan menjadi teman baru mereka!
jam pelajaran pun dimulai , aku dan mitha yang biasa aktiv di sekolah ku dulu selalu menjawab pertanyaan yang membuat teman2ku heran.
2.bel istirahat berbunyi , aku dan mitha pergi ketaman sekolah hanya berdua dan tiba2 ada seorang wanita datang meghampiri ku dan mitha
“dhea ?” ucap wanta itu
“iyah saya , kamu kenal saya?” tanyaku
“aku an teman kecilmu di bandung sewaktu kamu masih tinggal sama nenek kamu” ucap wanita itu yang mencoba mengingatkanku
“ohh an , hay apa kabar ? lama tak jumpa !” ucapku langsung memeluk an
“ko aku ga tau ya?” tanya mitha bingung
“ya iyalah kamu ga tau mita , kamu ga inget dulu kan aku di titipin ibu di rumah nenek dari umurku yang masih 1,5 tahun sampe umurku 13thun baru aku di ambil sama ibu dan tinggal sama kamu sama bang jeje” ucapku yang mencoba melupakan semua itu tapi tak bisa.
“oh gitu ya” mitha langsung pergi meninggalkanku dan an
“dhe , kamu baik2 aja?” tanya an
“aku masih sering pusing an dan tiba2 aku masih suka mimisan , tapi aku tutupi semua nya dari ibu tiriku , mitha dan bang jeje”
“kamu tutupi semua ini selama 5tahun ? kamu gila dhe ? kamu ga pernah makan obat ?” ucap an
“aku suka makan obat dan membawa obat itu di rumah nenek , tanpa ada yang tau”
“kamu bener2 lancang de , aku selalu kawatir sama kamu , 5tahun aku selalu inget waktu dimana kamu harus makan obat kamu , jaga kondisimu dhe!” ucap an
aku langsung memeluk an ! “an bolehkah aku bercerita ?” aku meneteskan airmata
“iyah kamu boleh bercerita , tapi nanti pulang sekolah” ucap an yang langsung membawaku masuk kedalam kelas
jam pelajaran pun di mulai kembali , aku sempat heran mengapa kepalaku pusing tiba2 .. “kamu kenapa?” tanya yumitha
“aku gpp mit” aku tersenyum , aku lansung meminta izin kepada guru untuk ke toilet sebentar , tiba di toilet kepala ku langsung berat dan benar2 pusing sekali .. aku pun terjatuh dan tiba2 hidung ku mimisan lagi , darah yang mengalir itu membuatku semakin merasa serba salah ., aku bersihkan hidungku dari darah yang membuat ku tersiksa benar2 tersiksa.
setelah semuanya bersih aku kembali ke kelas , “kamu knpa dhea?” tanya yumitha panik
“ngga knpa2”
“ya sudahlah!”
3.tidak terasa jam pulang pun tiba , aku langsung menemui an
“an ayo!” ajakku
“kamu mau kemana dhe ?” tanya yumitha
“oh ya mit , kamu pulang duluan aja ya mitha , aku mau main sama an dulu” ucapku
“ya sudah!” yumitha langsung meninggalkan aku dan an
an pun mengajakku pergi ke pantai ancol , suara ombak yang menyambutku begitu hangat , angin yang mnyambutku dengan belaian nya , pasir yng begitu indah dan merpati yang mengepakkan sayap2nya.
“indah sekali an” ucapku dengan mengangkat tangan dan langsung berlari
“dhea , disini saja” an langsung duduk menghadap pantai yang indah pada sore ini
“iyah an ! aku ingin saat semua nya tiba , aku ingin tempat terakhir ku disini”
“maksudmu dhea?” tanya an panik
“kamu tau kan , hari2 aku itu hanya di temani pil warna warni seperti pelangi yang membuatku bosan akan semua itu , aku tak pernah tau umurku sampai kapan , nafas ku berhenti saat bersama siapa ? mataku tertutup dimana ? tapi yang aku harapkan kali ini adalah umurku yang sekarang , nafasku yang berhenti saat bersama orang2 yang ku sayang dan mataku tertutup saat berada di pantai ini”
“apa kamu merindukan kedua orang tua mu ?” tanya an
“aku begitu merindukan mereka berdua , aku tak pernah tau bagaimana ayah dan ibu meninggal , aku hanya lihat mereka di dalam foto saja , aku pun tak pernah tau cerita tentang mereka”
4.tiba2 teman sekelasku alif dan arthur menghampiri
“hai dhea” sapa alif
“hai”
“an knpa nangis ?” tanya arthur
“hah , an kamu ko nangis” ucapku
“ko kamu ga tau an nangis sih de?” tany alif heran
“tadi aku hanya bercerita dan tidak memperhatikan an , aku memperhatikan merpati putih itu , maafkan aku an”
an hanya tersenyum dan mencoba berjalan mendekati air , tiba2 alif menemukan dasi sekolah ku yang penuh darah terjatuh saat aku berdiri
“ini apa? Punya mu kan de?” tnya alif dengan memegang dasi itu
“ihh lif , ko darah sih?” ucap arthur
“itu punyaku , kembalikan lif!” aku langsung merebut dasi itu dan langsung memasukannya kedalam tasku lalu aku berlari menyusul an
aku tak tau apa yang alif dan arthur bicarakan tentang dasi tadi , ahh terserah apa kata mereka aku tak peduli .. aku dan an pun menikmati suasana sore ini di pantai dan melihat matahari terbenam begitu indah ,. Aku tak sadar sekarang sudah jam 9 malam , aku dan an yang menikmati suasana pantai ini sampai lupa waktu.
aku pun pulang .
5.“assalamuallaikum , aku pulang!” sapaku saat masuk rumah , tiba2 ibu mengagetkanku dengan menylakan lampu tiba2
“dari mna aja kamu ?” tanya ibu sinis
“tadi dari pantai bu ! maafkan dhea L”
“kamu itu ya , kita orang baru disini , kamu itu harusnya mencerminkan kelakuan yang baik tidak seperti ini , kamu itu sama kaya ibu kandungmu pembawa sial” ucap ibu tiriku dengan menunjuk2 ku , aku hanya bisa menangis
“maksud ibu apa ? kenapa ibu bawa2 nama ibu ku ? apa salah dia ? ibu jahat !” ucapku langsung pergi kedalam kamar
pintu kamar aku kunci , tiba2 terdengar suara ketukan pintu dan ternyata itu bang jeje
“dhe ,, ayo buka ! abang mau bicara !”
aku langsung membuka pintu dengan mata yang benar2 bengkak karena tangisan itu , aku langsung memluk bang jeje dan mengunci kembali pintu kamarku
“kamu kenapa jam segini baru pulang?” tnya bang jeje
“tdi aku habis dari pantai bang , maafkan dhea !”
“dari tadi abang tlpon kamu , no kamu ga aktiv2”
“hp ku lowbat bang!”
“ya sudah kamu jangan menangis dhe , oh ya abang mau tanya , ini obat apa ?” tanya bang jeje dengan memperlihatkan obat2n ku
“abang menemukan itu dmna?”
“tadi abang mau beresin kamar kamu tiba2 abang nemuin ini , ayo jujur , obat apa ini ?” tanya bang jeje memaksa ku untuk membongkar semua nya
“maafkan aku bang , aku tutupi semua ini dari abang , sebenernya aku sakit bang , aku mempunyai kanker yang menyerang sumsum tulang belakangku bang L”
6.bang jeje langsung memelukku
“aku tak pernah tau bang sampai kapan umurku ini , aku ingin bertemu ayah dan ibu disana , apa aku salah merindukan mereka?”
“kamu tidak pernah salah untuk merindukan mereka , abang minta maaf menyembunyikan semua ini dari kamu sayang”
“apa bang?”
“sebenernya ayah meninggal bunuh diri karena dia benar2 tidak menerima kepergian ibu sesudah melahirkanmu”
“lalu ibu rani mamah yumitha?”
“ibu rani itu selingkuhan ayah , tapi ayah sngat mncintai ibu , waktu itu kamu lahir duluan di bandingkan yumitha , kamu dengan yumitha berbeda 5hari , saat itu kamu sangat di sayang ayah tapi saat 2minggu kemudian ibu meninggal saat kamu di susui ibu , dan ayah pun mengira kamu yang menyebabkan ibu meninggal dunia , lalu ayah sangat membenci kamu , saat kamu menangis kamu tak pernah di pedulikan oleh ayah apalagi burani , saat itu abang masih berumur 4 tahun tapi abang ingat semua itu , saat umurmu 1,5 tahun ayah sengaja menyuruh bu rani untuk menitipkan kamu di rumah nenek , dan entah apa yang ada di pikiran bu rani sekarang dia mengambil mu kembali”
“lalu bagaimana kematian ayah? Apa dia masih membenciku”
“tunggu sebentar” bang jeje pergi keluar kamarku dan membawa selembar kertas berwarna putih kecoklatan
“apa itu?”
.“ini SURAT terakhir ayah untuk kamu , kamu baca ya dan malam ini abang tidur bersamamu tapi abang mau keluar sebentar membeli makanan , jangan nangis mulu nanti bu rani marah” aku hanya mengangguk dan langsung membuka surat itu
windy (sahabat dhea)
yumitha (adik dhea)
an (sahabat dhea)
putri (sahabat dhea)
arthur (teman dhea)
firly (teman jeje)
jeje (kaka dhea)
alif (teman dhea)
DEATH !
*dhea
1.namaku dhea , aku awali hari ini dgn sebuah rasa syukur karena aku masih bisa membuka mata dan berkumpul bersama abangku jeje dan saudara tiriku yumitha
“selamat pagi abang!selamat pagi mita” hari ini adalah hari yang begitu cerah , hari dimana aku menempati sekolah baruku karena aku , bang jeje dan yumitha baru pindah ke jakarta yang awalnya kami berada di bandung.
aku dan yumitha hanya berbeda umur 5hari dan kami berbeda ibu dan kami duduk di bangku kelas 3SMA , di SMAN 43 jakarta sedangkan bang jeje kaka kandungku , dia pun hanya berbeda umur 4tahun denganku tapi aku lebih suka memanggilnya abang karena dia adalah laki2 satu2nya di kelluargaku semenjak ayah dan ibu meninggal dunia!
“pagi sayang! Hari yang begitu cerah” ucap jeje kepadaku
“dhe , kita pergi sekarang !” ajak mitha
aku langsung pergi meninggalkan jeje dan ibu tidak lupa aku mencium tangan ibu.
setiba di sekolah baruku , aku dan mitha di ajak kepala sekolah untuk memasuki ruangan kelas baruku tepat di kelas 12V .,
“selamat pagi anak2” ucap kepsek
“pagi” ucap murid serentak
“ibu membawa dua anak baru pindahan dari bandung , ayo nak silahkan perkenalkan namamu!”
“hay nama saya yumitha , panggil saya mitha”
“hay , nama saya dhea”
semua murid disana pun kelihatannya sangat senang melihat kami berdua yang akan menjadi teman baru mereka!
jam pelajaran pun dimulai , aku dan mitha yang biasa aktiv di sekolah ku dulu selalu menjawab pertanyaan yang membuat teman2ku heran.
2.bel istirahat berbunyi , aku dan mitha pergi ketaman sekolah hanya berdua dan tiba2 ada seorang wanita datang meghampiri ku dan mitha
“dhea ?” ucap wanta itu
“iyah saya , kamu kenal saya?” tanyaku
“aku an teman kecilmu di bandung sewaktu kamu masih tinggal sama nenek kamu” ucap wanita itu yang mencoba mengingatkanku
“ohh an , hay apa kabar ? lama tak jumpa !” ucapku langsung memeluk an
“ko aku ga tau ya?” tanya mitha bingung
“ya iyalah kamu ga tau mita , kamu ga inget dulu kan aku di titipin ibu di rumah nenek dari umurku yang masih 1,5 tahun sampe umurku 13thun baru aku di ambil sama ibu dan tinggal sama kamu sama bang jeje” ucapku yang mencoba melupakan semua itu tapi tak bisa.
“oh gitu ya” mitha langsung pergi meninggalkanku dan an
“dhe , kamu baik2 aja?” tanya an
“aku masih sering pusing an dan tiba2 aku masih suka mimisan , tapi aku tutupi semua nya dari ibu tiriku , mitha dan bang jeje”
“kamu tutupi semua ini selama 5tahun ? kamu gila dhe ? kamu ga pernah makan obat ?” ucap an
“aku suka makan obat dan membawa obat itu di rumah nenek , tanpa ada yang tau”
“kamu bener2 lancang de , aku selalu kawatir sama kamu , 5tahun aku selalu inget waktu dimana kamu harus makan obat kamu , jaga kondisimu dhe!” ucap an
aku langsung memeluk an ! “an bolehkah aku bercerita ?” aku meneteskan airmata
“iyah kamu boleh bercerita , tapi nanti pulang sekolah” ucap an yang langsung membawaku masuk kedalam kelas
jam pelajaran pun di mulai kembali , aku sempat heran mengapa kepalaku pusing tiba2 .. “kamu kenapa?” tanya yumitha
“aku gpp mit” aku tersenyum , aku lansung meminta izin kepada guru untuk ke toilet sebentar , tiba di toilet kepala ku langsung berat dan benar2 pusing sekali .. aku pun terjatuh dan tiba2 hidung ku mimisan lagi , darah yang mengalir itu membuatku semakin merasa serba salah ., aku bersihkan hidungku dari darah yang membuat ku tersiksa benar2 tersiksa.
setelah semuanya bersih aku kembali ke kelas , “kamu knpa dhea?” tanya yumitha panik
“ngga knpa2”
“ya sudahlah!”
3.tidak terasa jam pulang pun tiba , aku langsung menemui an
“an ayo!” ajakku
“kamu mau kemana dhe ?” tanya yumitha
“oh ya mit , kamu pulang duluan aja ya mitha , aku mau main sama an dulu” ucapku
“ya sudah!” yumitha langsung meninggalkan aku dan an
an pun mengajakku pergi ke pantai ancol , suara ombak yang menyambutku begitu hangat , angin yang mnyambutku dengan belaian nya , pasir yng begitu indah dan merpati yang mengepakkan sayap2nya.
“indah sekali an” ucapku dengan mengangkat tangan dan langsung berlari
“dhea , disini saja” an langsung duduk menghadap pantai yang indah pada sore ini
“iyah an ! aku ingin saat semua nya tiba , aku ingin tempat terakhir ku disini”
“maksudmu dhea?” tanya an panik
“kamu tau kan , hari2 aku itu hanya di temani pil warna warni seperti pelangi yang membuatku bosan akan semua itu , aku tak pernah tau umurku sampai kapan , nafas ku berhenti saat bersama siapa ? mataku tertutup dimana ? tapi yang aku harapkan kali ini adalah umurku yang sekarang , nafasku yang berhenti saat bersama orang2 yang ku sayang dan mataku tertutup saat berada di pantai ini”
“apa kamu merindukan kedua orang tua mu ?” tanya an
“aku begitu merindukan mereka berdua , aku tak pernah tau bagaimana ayah dan ibu meninggal , aku hanya lihat mereka di dalam foto saja , aku pun tak pernah tau cerita tentang mereka”
4.tiba2 teman sekelasku alif dan arthur menghampiri
“hai dhea” sapa alif
“hai”
“an knpa nangis ?” tanya arthur
“hah , an kamu ko nangis” ucapku
“ko kamu ga tau an nangis sih de?” tany alif heran
“tadi aku hanya bercerita dan tidak memperhatikan an , aku memperhatikan merpati putih itu , maafkan aku an”
an hanya tersenyum dan mencoba berjalan mendekati air , tiba2 alif menemukan dasi sekolah ku yang penuh darah terjatuh saat aku berdiri
“ini apa? Punya mu kan de?” tnya alif dengan memegang dasi itu
“ihh lif , ko darah sih?” ucap arthur
“itu punyaku , kembalikan lif!” aku langsung merebut dasi itu dan langsung memasukannya kedalam tasku lalu aku berlari menyusul an
aku tak tau apa yang alif dan arthur bicarakan tentang dasi tadi , ahh terserah apa kata mereka aku tak peduli .. aku dan an pun menikmati suasana sore ini di pantai dan melihat matahari terbenam begitu indah ,. Aku tak sadar sekarang sudah jam 9 malam , aku dan an yang menikmati suasana pantai ini sampai lupa waktu.
aku pun pulang .
5.“assalamuallaikum , aku pulang!” sapaku saat masuk rumah , tiba2 ibu mengagetkanku dengan menylakan lampu tiba2
“dari mna aja kamu ?” tanya ibu sinis
“tadi dari pantai bu ! maafkan dhea L”
“kamu itu ya , kita orang baru disini , kamu itu harusnya mencerminkan kelakuan yang baik tidak seperti ini , kamu itu sama kaya ibu kandungmu pembawa sial” ucap ibu tiriku dengan menunjuk2 ku , aku hanya bisa menangis
“maksud ibu apa ? kenapa ibu bawa2 nama ibu ku ? apa salah dia ? ibu jahat !” ucapku langsung pergi kedalam kamar
pintu kamar aku kunci , tiba2 terdengar suara ketukan pintu dan ternyata itu bang jeje
“dhe ,, ayo buka ! abang mau bicara !”
aku langsung membuka pintu dengan mata yang benar2 bengkak karena tangisan itu , aku langsung memluk bang jeje dan mengunci kembali pintu kamarku
“kamu kenapa jam segini baru pulang?” tnya bang jeje
“tdi aku habis dari pantai bang , maafkan dhea !”
“dari tadi abang tlpon kamu , no kamu ga aktiv2”
“hp ku lowbat bang!”
“ya sudah kamu jangan menangis dhe , oh ya abang mau tanya , ini obat apa ?” tanya bang jeje dengan memperlihatkan obat2n ku
“abang menemukan itu dmna?”
“tadi abang mau beresin kamar kamu tiba2 abang nemuin ini , ayo jujur , obat apa ini ?” tanya bang jeje memaksa ku untuk membongkar semua nya
“maafkan aku bang , aku tutupi semua ini dari abang , sebenernya aku sakit bang , aku mempunyai kanker yang menyerang sumsum tulang belakangku bang L”
6.bang jeje langsung memelukku
“aku tak pernah tau bang sampai kapan umurku ini , aku ingin bertemu ayah dan ibu disana , apa aku salah merindukan mereka?”
“kamu tidak pernah salah untuk merindukan mereka , abang minta maaf menyembunyikan semua ini dari kamu sayang”
“apa bang?”
“sebenernya ayah meninggal bunuh diri karena dia benar2 tidak menerima kepergian ibu sesudah melahirkanmu”
“lalu ibu rani mamah yumitha?”
“ibu rani itu selingkuhan ayah , tapi ayah sngat mncintai ibu , waktu itu kamu lahir duluan di bandingkan yumitha , kamu dengan yumitha berbeda 5hari , saat itu kamu sangat di sayang ayah tapi saat 2minggu kemudian ibu meninggal saat kamu di susui ibu , dan ayah pun mengira kamu yang menyebabkan ibu meninggal dunia , lalu ayah sangat membenci kamu , saat kamu menangis kamu tak pernah di pedulikan oleh ayah apalagi burani , saat itu abang masih berumur 4 tahun tapi abang ingat semua itu , saat umurmu 1,5 tahun ayah sengaja menyuruh bu rani untuk menitipkan kamu di rumah nenek , dan entah apa yang ada di pikiran bu rani sekarang dia mengambil mu kembali”
“lalu bagaimana kematian ayah? Apa dia masih membenciku”
“tunggu sebentar” bang jeje pergi keluar kamarku dan membawa selembar kertas berwarna putih kecoklatan
“apa itu?”
.“ini SURAT terakhir ayah untuk kamu , kamu baca ya dan malam ini abang tidur bersamamu tapi abang mau keluar sebentar membeli makanan , jangan nangis mulu nanti bu rani marah” aku hanya mengangguk dan langsung membuka surat itu
kamu akan baca surat ini saat ayah sudah tidak ada dan saat abang mu jeje memberitahukan semua nya , maafkan ayah telah membencimu dan tak pernah menyapamu , ayah sebenarnya sayang sama kamu tapi ayah selalu menyimpan kebencian ini kepada kamu.maafkan ayah , ayah tau kamu pasti membenci ayah tapi ayah benar2 minta maaf . selamat tinggal !
aku meneteskan air mata saat surat itu selesai ku
baca , aku pun langsung tertidur dengan memeluk foto ayah dan surat itu.
7.mentari pun membangunkanku , aku tak sadar bahwa bang jeje tidur di sebelahku dengan lelapnya , aku selimuti dia , aku kecup keningnya dan ku bisikan “terima kasih abang , dhea sangat menyayangi abang”
aku pun bergegas mandi dan pergi ke sekolah bersama yumitha , bang jeje yang masih terlelap tidur tidak aku bangunkan karena dia mungkin masih cape.
aku langsung pergi tanpa pamit ke bu rani ibu tiriku , dan aku langsung masuk ke dlam mobil.
aku dan mitha pun saling berdiam diri tidak seperti biasanya.
tiba di sekolah , aku kaget saat pundak ku di tepuk secara tiba2 dan aku langsung berbalik ke belakang dan ternyata itu alif , arthur , windy dan putri.
“kalian ber empat bikin aku kaget!” ucapku
“hbisnya hari ini kamu beda banget sih de , knpa sih?” tnya alif
“ngga kenapa2 ko” tiba2 aku mimisan lagi , windy yang kaget langsung membawaku ke toilet untuk membersihkan darah itu
“gak kenapa2 ko mimisan , aneh !” celetuk alif yang aku dengar saat aku bergegas pergi ke toilet bersama windy , putri , arthur dan alif pun langsung pergi meninggalkanku dan tas ku langsung di bawa alif
aku dan windy langsung masuk ke kelas setelah membersihkan darah itu , dan alif menghampiriku lalu memegang tanganku
“aku tau , kamu baru disini , tapi entah apa yang aku rasakan , aku begitu mengkhawatirkanmu , kamu kenapa dhea ? kamu terlihat aneh hari ini” ucap alif
aku langsung melepaskan genggaman tangan alif “aku ga kenapa2 alif , kamu jangan khawatirkan aku”
jam pelajaran pun di mulai , hari ini hari pertama aku olahraga , guru olahraga ku bernama firly , laki2 tampan berbadan tinggi dan berotot
“ayo ayo cepat ! kumpul kumpul” ucap pa firly
“pa saya mau bicara?” alif mengacungkan tangan
“ya lif , silahkan!”
“gini pa , dhea kan sakit jadi gpp kan kalo dia tidak ikut olahraga”
“iya pa , tidak apa2 kan” sambung an
“tidk pa , saya sehat2 aja , tuh liat” ucapku
“ya sudah terserah apa kata dhea saja, sekarang semua berbaris , kita pemanasan”
8.saat mulai pemanasan , kepalaku langsung pusing , mataku tidak fokus untuk melihat ke arah depan , keringat pun langsung keluar dalam tubuhku , suara pa firly pun sudah mulai tidak terdengar dan aku langsung pingsan , aku tidak mengingat semua itu.
saat aku buka mata ku , tiba2 di sekelilingku sudah ada pa firly , alif , arthur , windy , putri , yumitha dan bang jeje.
“aku dimana ? lalu an ? an mana ?” tanya aku
“ini aku” an langsung menyusup di antara alif dan arthur dengan mata yang berkaca2
semua orang disana matanya berkaca2 semua , aku semakin bingung dengan mereka , tiba2 mereka keluar dan membiarkan aku bersama alif
“aku tau penyakitmu de . kenpa kamu ga bilang punya penyakit sama aku ? aku sayang sama kamu dhea ?” ucap alif memegang tanganku
“kamu ga usah sayang aku lif , tolong !”
“kenapa ? apa salah aku menyayangi kamu ?”
“yah kamu salah , untuk apa kamu menyayangi aku ? untuk apa ? aku ga pantes untuk kamu sayangi lif !”
“tolong , hargai aku !”
bang jeje masuk ke ruangan ku secara tiba2 dan membawa alif keluar.
sekarang aku hanya sendiri di dalam ruangan yang membuat ku ingin muntah , yang membuat ku bosan dengan suasana ini , terdengar suara debat di luar yang membuat ku ingin cepat mati.
suara tangisan nenek yang membuatku ingin menyusul ayah dan ibu .. aku sakit akan debatan mereka yang mempermasalahkan penyakitku , aku tak sengaja dengar , suara bang jeje yang berbicara bahwa umurku tidak akan lama lagi ? hahahaha aku senang dengan umurku yang sekarang , aku akan mati , aku akan mati , aku hanya bisa tersenyum sendiri dengan keadaanku.
“nak , kamu sudah sembuh ?” ucap nenek yang membuka pntu ruang inap ku
“nenek?” aku kaget dan langsung memeluk nenek
“nenek kenpa nangis ? nenek sebentar lagi dhea akan bertemu ayah dan ibu , senang sekali nek”
“maksud kamu apa nak ?”
“tadi ayah dan ibu datang”
“sudah sudah , kamu ngawur nak , ibu dan ayah mu sudah meninggal” nenek mencoba menyadarkanku akan mimpi ku yang begitu rindu kasih sayang ibu dan ayah , hari demi hari aku lalui di RS , aku kira kondisiku akan memburuk tapi ternyata kondisiku malah membaik.
9.Cuma 4hari aku di RS dan pulang bersama bang jeje , bu rani ibu tiriku tak pernah datang ke RS hanya yumitha saja yang datang menjengukku
“bu?” ucapku yang baru datang lalu mencium tangan ibu rani , aku kira dia bakalan menyambutku dengan seyuman tapi ternyata malah bentakan yang aku terima , aku tak hiraukan bentakan itu aku anggap ocehan bu rani itu radio butut saja , bang jeje pun tak pernah mendengarkan ocehan nenek lampir itu.
aku pergi ke kamar , aku dengar suara di luar kamar .. suara bu rani yang sedang mengobrol dengan nenek
“ahh nenek lampir itu cari perhatian nenek , dasar nenek lampir lebih dari nenek lampir” gumamku dalam hati , “tuk tuk tuk” suara ketukan pintu , aku buka pintu kamarku
“eh mita , ada apa mit ?” ternyata yumitha yang datang ke kamarku membawakan susu dan roti
“ayo masuk” ucap yumitha entah pada siapa dia menyuruh masuk , aku hanya bisa celingak celinguk dan ternyata ada alif , windy dan putri
“eh alif , kamu cowo diluar aja ga boleh masuk kamar aku!” ucapku langsung mendorong alif
“jahat banget sih lu de” jawab alif langsung bete
“gpp lif masuk aja” ajak putri
“ihh , ya udah deh silahkan kalo untuk alif gpp” aku pun mengalah tapi tiba2 alif memeluk ku lalu bilang terima kasih dan aneh nya hatiku dagdigdug ga karuan , darah ku langsung naik sampe ubun2 di kepalaku terasa ada yang terbang bentuk lope , hadeuuhh apa aku jatuh cinta ?
“lepas !” bentakku
kami pun bercanda ria di dalam kamar bersama alif , arthur pun datang
“tuktuk” suara pintu
“masuk saja” ucapku , arthur pun masuk dengan membawa kaset dan keresek yang penuh makanan , kami langsung nnton DVD horor itu , dan kami tak sadar bahwa kami bermain sampai malam seperti ini , teman2ku tertidur , alif yang tidur dengan memeluk boneka doraemon ku terasa terlihat lucu tapi aku kasihan liat dia kedinginan , aku selimuti dia tetapi selimut itu malah di tarik arthur.
10.lampu kamarku pun aku matikan , kami berenam pun tidur , alif dan arthur tidur di bawah .
keesokan harinya , aku terbangun karena matahari yang membangunkanku sebab tirai jendela nya di buka bang jeje yang membuat terik sinar matahri memancar ke dalam kamarku , alif pun terbangun
“huaaaaaaaaaaaaaa , cerah banget” dia malah kembali memeluk doraemonku , sungguh lucu ini anak.
aku lansung membangunkan kelima anak ini , dan kami langsung pergi ke taman bersama nenek tapi bu rani si nenek lampir masih saja ikut.
“ahh nenek lampir itu lagi” gumamku
“kenapa de?” tanya bang jeje
“engga bang , ehh windy tolong inbox si an dong suruh ke taman” ucapku
“sipp”
setiba di taman , alif memunculkan tingkah konyol nya itu lagi , masa dia jaili anak kecil yang pegang balon lalu balonnya di ambil ya otomatis anak itu nangis lalu bilang ke ibunya lah , hahaha akhirnya alif di jewer deh ,
“lif konyol asli kamu” ucapku menepuk alif
“awww , mukul tuh jangan keras2 , udah ma tadi di jewer sekarng lu pukul” ucap alif yang langsung pergi
an pun datang , “hai dhea , maaf kemarin aku ga bisa kerumah kamu” ucap an
“sipp gapapa , anter beli buku yu sekarang?” ajakku
“tapi kamu blum stabil de !”
“gpp ah , bang jeje pinjem mobil mu dong!” ucap ku
“mau kemana ? abang anter ya ?” ucap bang jeje
“ngga ah , ga usah , dhea mau beli buku aja Cuma bentar ko bang , mana pinjem” aku pun mengulurkan tangan dan meminta kunci itu , bang jeje pun memberi kunci itu
11.aku dan an langsung pergi mengendarai mobil bang jeje ,
“an kalo deket cowo dagdigdug gak karuan tuh kenapa ? apa jatuh cinta ?” tanyaku
“jangan banyak tanya , fokus ke jalan dulu , inget pesan abangmu tadi “HATI-HATI NGENDARAI MOBIL NYA” inget de inget !” ucap an yang ketakutan
aku tak menghiraukan omongan an , aku langung tambah gas dengan kecepatan tinggi tapi saat mau di rem rem nya malah blong , “an gimana ini ? blong” ucapku panik
“kamu jangan panik , fokus .. AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA”
*BRAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAKKK aku menabrak sebuah pohon , lalu banyak orang mengerubuni ku , dan disitulah aku tak ingat apa2.
saat terbangun aku sudah berada di rumah sakit , keadaanku begitu memprihatinkan ,, aku pun merasa inilah akhir dari umurku , aku menulis sebuah surat terakhir untuk alif
“hai alif , kamu akan baca surat ini saat aku sudah tiada , lif , kamu itu adalah doraemon hidupku yang selalu ada di saat aku butuh , maafkan aku tak bisa ungkapkan semua itu , oh ya , aku tau kamu sayang banget sama aku tapi saat aku sudah tiada aku harap rasa sayang itu masih tetap tumbuh untukku , dan tumbuh untuk pendampingmu nanti . I LOVE YOU doraemonkesayangannku:*”
tanganku pun berhenti menulis dan aku pun langsung tertidur dan tidak akan bangun lagi untuk selamanya.
7.mentari pun membangunkanku , aku tak sadar bahwa bang jeje tidur di sebelahku dengan lelapnya , aku selimuti dia , aku kecup keningnya dan ku bisikan “terima kasih abang , dhea sangat menyayangi abang”
aku pun bergegas mandi dan pergi ke sekolah bersama yumitha , bang jeje yang masih terlelap tidur tidak aku bangunkan karena dia mungkin masih cape.
aku langsung pergi tanpa pamit ke bu rani ibu tiriku , dan aku langsung masuk ke dlam mobil.
aku dan mitha pun saling berdiam diri tidak seperti biasanya.
tiba di sekolah , aku kaget saat pundak ku di tepuk secara tiba2 dan aku langsung berbalik ke belakang dan ternyata itu alif , arthur , windy dan putri.
“kalian ber empat bikin aku kaget!” ucapku
“hbisnya hari ini kamu beda banget sih de , knpa sih?” tnya alif
“ngga kenapa2 ko” tiba2 aku mimisan lagi , windy yang kaget langsung membawaku ke toilet untuk membersihkan darah itu
“gak kenapa2 ko mimisan , aneh !” celetuk alif yang aku dengar saat aku bergegas pergi ke toilet bersama windy , putri , arthur dan alif pun langsung pergi meninggalkanku dan tas ku langsung di bawa alif
aku dan windy langsung masuk ke kelas setelah membersihkan darah itu , dan alif menghampiriku lalu memegang tanganku
“aku tau , kamu baru disini , tapi entah apa yang aku rasakan , aku begitu mengkhawatirkanmu , kamu kenapa dhea ? kamu terlihat aneh hari ini” ucap alif
aku langsung melepaskan genggaman tangan alif “aku ga kenapa2 alif , kamu jangan khawatirkan aku”
jam pelajaran pun di mulai , hari ini hari pertama aku olahraga , guru olahraga ku bernama firly , laki2 tampan berbadan tinggi dan berotot
“ayo ayo cepat ! kumpul kumpul” ucap pa firly
“pa saya mau bicara?” alif mengacungkan tangan
“ya lif , silahkan!”
“gini pa , dhea kan sakit jadi gpp kan kalo dia tidak ikut olahraga”
“iya pa , tidak apa2 kan” sambung an
“tidk pa , saya sehat2 aja , tuh liat” ucapku
“ya sudah terserah apa kata dhea saja, sekarang semua berbaris , kita pemanasan”
8.saat mulai pemanasan , kepalaku langsung pusing , mataku tidak fokus untuk melihat ke arah depan , keringat pun langsung keluar dalam tubuhku , suara pa firly pun sudah mulai tidak terdengar dan aku langsung pingsan , aku tidak mengingat semua itu.
saat aku buka mata ku , tiba2 di sekelilingku sudah ada pa firly , alif , arthur , windy , putri , yumitha dan bang jeje.
“aku dimana ? lalu an ? an mana ?” tanya aku
“ini aku” an langsung menyusup di antara alif dan arthur dengan mata yang berkaca2
semua orang disana matanya berkaca2 semua , aku semakin bingung dengan mereka , tiba2 mereka keluar dan membiarkan aku bersama alif
“aku tau penyakitmu de . kenpa kamu ga bilang punya penyakit sama aku ? aku sayang sama kamu dhea ?” ucap alif memegang tanganku
“kamu ga usah sayang aku lif , tolong !”
“kenapa ? apa salah aku menyayangi kamu ?”
“yah kamu salah , untuk apa kamu menyayangi aku ? untuk apa ? aku ga pantes untuk kamu sayangi lif !”
“tolong , hargai aku !”
bang jeje masuk ke ruangan ku secara tiba2 dan membawa alif keluar.
sekarang aku hanya sendiri di dalam ruangan yang membuat ku ingin muntah , yang membuat ku bosan dengan suasana ini , terdengar suara debat di luar yang membuat ku ingin cepat mati.
suara tangisan nenek yang membuatku ingin menyusul ayah dan ibu .. aku sakit akan debatan mereka yang mempermasalahkan penyakitku , aku tak sengaja dengar , suara bang jeje yang berbicara bahwa umurku tidak akan lama lagi ? hahahaha aku senang dengan umurku yang sekarang , aku akan mati , aku akan mati , aku hanya bisa tersenyum sendiri dengan keadaanku.
“nak , kamu sudah sembuh ?” ucap nenek yang membuka pntu ruang inap ku
“nenek?” aku kaget dan langsung memeluk nenek
“nenek kenpa nangis ? nenek sebentar lagi dhea akan bertemu ayah dan ibu , senang sekali nek”
“maksud kamu apa nak ?”
“tadi ayah dan ibu datang”
“sudah sudah , kamu ngawur nak , ibu dan ayah mu sudah meninggal” nenek mencoba menyadarkanku akan mimpi ku yang begitu rindu kasih sayang ibu dan ayah , hari demi hari aku lalui di RS , aku kira kondisiku akan memburuk tapi ternyata kondisiku malah membaik.
9.Cuma 4hari aku di RS dan pulang bersama bang jeje , bu rani ibu tiriku tak pernah datang ke RS hanya yumitha saja yang datang menjengukku
“bu?” ucapku yang baru datang lalu mencium tangan ibu rani , aku kira dia bakalan menyambutku dengan seyuman tapi ternyata malah bentakan yang aku terima , aku tak hiraukan bentakan itu aku anggap ocehan bu rani itu radio butut saja , bang jeje pun tak pernah mendengarkan ocehan nenek lampir itu.
aku pergi ke kamar , aku dengar suara di luar kamar .. suara bu rani yang sedang mengobrol dengan nenek
“ahh nenek lampir itu cari perhatian nenek , dasar nenek lampir lebih dari nenek lampir” gumamku dalam hati , “tuk tuk tuk” suara ketukan pintu , aku buka pintu kamarku
“eh mita , ada apa mit ?” ternyata yumitha yang datang ke kamarku membawakan susu dan roti
“ayo masuk” ucap yumitha entah pada siapa dia menyuruh masuk , aku hanya bisa celingak celinguk dan ternyata ada alif , windy dan putri
“eh alif , kamu cowo diluar aja ga boleh masuk kamar aku!” ucapku langsung mendorong alif
“jahat banget sih lu de” jawab alif langsung bete
“gpp lif masuk aja” ajak putri
“ihh , ya udah deh silahkan kalo untuk alif gpp” aku pun mengalah tapi tiba2 alif memeluk ku lalu bilang terima kasih dan aneh nya hatiku dagdigdug ga karuan , darah ku langsung naik sampe ubun2 di kepalaku terasa ada yang terbang bentuk lope , hadeuuhh apa aku jatuh cinta ?
“lepas !” bentakku
kami pun bercanda ria di dalam kamar bersama alif , arthur pun datang
“tuktuk” suara pintu
“masuk saja” ucapku , arthur pun masuk dengan membawa kaset dan keresek yang penuh makanan , kami langsung nnton DVD horor itu , dan kami tak sadar bahwa kami bermain sampai malam seperti ini , teman2ku tertidur , alif yang tidur dengan memeluk boneka doraemon ku terasa terlihat lucu tapi aku kasihan liat dia kedinginan , aku selimuti dia tetapi selimut itu malah di tarik arthur.
10.lampu kamarku pun aku matikan , kami berenam pun tidur , alif dan arthur tidur di bawah .
keesokan harinya , aku terbangun karena matahari yang membangunkanku sebab tirai jendela nya di buka bang jeje yang membuat terik sinar matahri memancar ke dalam kamarku , alif pun terbangun
“huaaaaaaaaaaaaaa , cerah banget” dia malah kembali memeluk doraemonku , sungguh lucu ini anak.
aku lansung membangunkan kelima anak ini , dan kami langsung pergi ke taman bersama nenek tapi bu rani si nenek lampir masih saja ikut.
“ahh nenek lampir itu lagi” gumamku
“kenapa de?” tanya bang jeje
“engga bang , ehh windy tolong inbox si an dong suruh ke taman” ucapku
“sipp”
setiba di taman , alif memunculkan tingkah konyol nya itu lagi , masa dia jaili anak kecil yang pegang balon lalu balonnya di ambil ya otomatis anak itu nangis lalu bilang ke ibunya lah , hahaha akhirnya alif di jewer deh ,
“lif konyol asli kamu” ucapku menepuk alif
“awww , mukul tuh jangan keras2 , udah ma tadi di jewer sekarng lu pukul” ucap alif yang langsung pergi
an pun datang , “hai dhea , maaf kemarin aku ga bisa kerumah kamu” ucap an
“sipp gapapa , anter beli buku yu sekarang?” ajakku
“tapi kamu blum stabil de !”
“gpp ah , bang jeje pinjem mobil mu dong!” ucap ku
“mau kemana ? abang anter ya ?” ucap bang jeje
“ngga ah , ga usah , dhea mau beli buku aja Cuma bentar ko bang , mana pinjem” aku pun mengulurkan tangan dan meminta kunci itu , bang jeje pun memberi kunci itu
11.aku dan an langsung pergi mengendarai mobil bang jeje ,
“an kalo deket cowo dagdigdug gak karuan tuh kenapa ? apa jatuh cinta ?” tanyaku
“jangan banyak tanya , fokus ke jalan dulu , inget pesan abangmu tadi “HATI-HATI NGENDARAI MOBIL NYA” inget de inget !” ucap an yang ketakutan
aku tak menghiraukan omongan an , aku langung tambah gas dengan kecepatan tinggi tapi saat mau di rem rem nya malah blong , “an gimana ini ? blong” ucapku panik
“kamu jangan panik , fokus .. AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA”
*BRAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAKKK aku menabrak sebuah pohon , lalu banyak orang mengerubuni ku , dan disitulah aku tak ingat apa2.
saat terbangun aku sudah berada di rumah sakit , keadaanku begitu memprihatinkan ,, aku pun merasa inilah akhir dari umurku , aku menulis sebuah surat terakhir untuk alif
“hai alif , kamu akan baca surat ini saat aku sudah tiada , lif , kamu itu adalah doraemon hidupku yang selalu ada di saat aku butuh , maafkan aku tak bisa ungkapkan semua itu , oh ya , aku tau kamu sayang banget sama aku tapi saat aku sudah tiada aku harap rasa sayang itu masih tetap tumbuh untukku , dan tumbuh untuk pendampingmu nanti . I LOVE YOU doraemonkesayangannku:*”
tanganku pun berhenti menulis dan aku pun langsung tertidur dan tidak akan bangun lagi untuk selamanya.